Arigho Gumery

Laki-laki, 16 tahun

Bekasi, Indonesia

Banggalah pada dirimu sendiri, Meski ada yang tak Menyukai. Kadang mereka membenci karena Mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.
::
Start
Windows 8 SM Versi Arigho Gumery
Shutdown

Navbar3

Search This Blog

Senin, 26 Oktober 2015

Arus Listrik, Amperemeter, Beda Potensial, Voltmeter, Hukum Ohm, Hambatan Jenis dan Konduktivitas

 Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.  Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere.  Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere, seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional. Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik yang ada dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang berderet dengan elemen listrik. Cara menggunakannya adalah dengan menyisipkan amperemeter secara langsung ke rangkaian.
Perbedaan potensial (beda potensial - tegangan listrik) adalah perbedaan jumlah elektron yang berada dalam suatu arus listrik. Di satu sisi sumber arus listrik terdapat elektron yang bertumpuk sedangkan di sisi yang lain terdapat jumlah elektron yang sedikit. Hal ini terjadi karena adanya gaya magnet yang memengaruhi materi tersebut. Dengan kata lain, sumber tersebut menjadi bertegangan listrik. Jika rangkaian tersebut disentuh oleh materi yang dapat menghantarkan listrik maka aliran elektron tersebut akan mengalir melalui seauatu yang menyentuhnya. Jika manusia menyentuh benda tersebut maka manusia tersebut akan teraliri listrik pada tubuhnya (tersetrum). Besarnya efek dari aliran listrik tersebut tergantung dari besarnya perbedaan elektron yang terkumpul di suatu materi (beda potensial).

Voltmeter adalah alat/perkakas untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian. Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuahbakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berperan sebagai anode sedangkan yang di tengah sebagai katode. Umumnya tabung tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi x diameter).

Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya. Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya. Walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, namun istilah "hukum" tetap digunakan dengan alasan sejarah. 
Hambatan Jenis
Definisi hambatan jens. Hambatan jenis yaitu kecenderungan suatu bahan untuk melawan aliran arus listrik, dengan symbol ρ (rho). Hambatan jenis adalah sifat dari suatu material pada suhu tertentu, yang menunjukkan besar hambatan tiap satuan panjang. Secara matematis dirumuskan
Ρ= RA / l Keterangan
R : hambatan (Ω)
A : Luas penampang penghantar (m2)
l: panjang penghantar (m)
ρ : hambatan jenis (Ωm)
hambatan jenis juga dipengaruhi oleh suatu penghantar tersebut. Akibatnya, hambatan suatu penghantar juga tergantung suhu.
Semakin besar
Jika penghantar semakin panjang dan luas penampang semakin kecil (semakin buruk sebagai penghantar listrik)
Semakin kecil
Jika penghantar semakin pendek dan luas penampang semakin besar (Semakin baik sebagai penghantar listrik)
Keterangan :
Tahanan jenis suatu penghantar ditentukan pada panjang 1 m, penampang 1 mm2 dan pada temperatur 200 C
Konduktivitas listrik adalah ukuran dari kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik. Jika suatu beda potensial listrik ditempatkan pada ujung-ujung sebuahkonduktor, muatan-muatan bergeraknya akan berpindah, menghasilkan arus listrik. Konduktivitas listrik didefinsikan sebagai ratio dari rapat arus J terhadap kuat medan listrik E
Read More --►

Kamis, 23 Juli 2015

Lirik Lagu Opening #01 Anime “Ranpo Kitan- Game of Laplace” + Translate




Kirekaketa gaito ni terasarete
- Bayangan orang-orang mulai meredup
Meimetsu kurikaesu hitobito no kage
- Kemudian diterangi lampu jalanan yang sudah mati
Gomu no noio to kuuki no shimerike
- Ada bau karet terbakar di udara
Seijaku to yobu ni wa hanahada taben
- Hal seperti itu bukanlah keheningan legi
Shitagatte sadamaranu shiten
- Dengan begitu, aku akan melihat ke satu tempat
Hoshi wo subette touhoku ni ryuuten
- Lihat bintang-bintang menuju ke arah timur laut
Ga ga muragatte douse muda datte
- Ngegatpun berkumpul entah apa yang dilakukannya
Yume ni yakeochite ato wa nani mo nee
- Mereka terbakar di dalam mimpiku sampai tak tersisa
Yukisaki no nai  joushaken
- Sebuah tiket tanpa tujuan
Shigan no owari no yuukei
- Pemandangan sore di hari akhir
Chikyuu no ura no kouya e Hayaku tsuretettekure 
- Cepatlah bawa diriku ini ke dalam gurun kematian itu
Natsu no niwa ni inu no hone
- Ada tulang anjing di kebun musim panas
Shishiruirui no hidzuke
- Tumpukan mayat mulai membusuk
Sore o fundzukete asu e
- Akan kuinjak-injak mereka semua
Kikanshien no onpu de
- Bernyayi samapai muntah darah
Chi o haku made wa utae
- Karena penyakit bronkitis
Housgajou kita no yamase
- Udara dingin merasuk tulangku
Soko ni saita hana de sae
- Bahkan bunga pun tidak bisa bermekaran
Boutoku wa yurusarete
- Melakukan apapun dilarang
Tainai ni hassha no kiteki
- Ada uap yang keluar dari tubuhku
Ketsueki wa touhi no rosen
- Yang menandakan darahku mendidih
Tabidatte wa chikadzuite
- Seolah darahku ingin menguap juga
Hanareteiku no wa doushite?
- Setiap aku berjalan kenapa jadi semakin jauh?
Iradachi wa nao sakende
- Teriak dengan luka menganga
Hibiwarete kyou no fuukei
- Dengan pandangan yang mulai memudar
Chihyou ni ugatsu sasakure
- Potongan besi yang menembus tanah
Nigatsu wa muku na nanpasen
- Membuat kapal karam di bulan Februari
Supiido to masatsu
- Kecepatan dan gesekan
Naizou o kogashite
- Membakar organ-organku
Read More --►

Selasa, 19 Mei 2015

Pengertian & Perbedaan For, While & Do While Pada C++


Pengertian & Perbedaan For, While & Do While Pada C++ Adalah :

1. For :

Untuk mengulang suatu proses yang telah diketahui jumlahnya.
Statement FOR digunakan untuk menyatakan perulangan (seperti PASCAL).
Sintaksnya:
for (ungkapan1; ungkapan2; ungkapan3)
{
.
.
}
- Ungkapan1 merupakan statement awal (inisialisasi)
- Ungkapan2 merupakan kondisi/syarat perulangan dilakukan
- Ungkapan3 merupakan statement control untuk perulangan
Contoh:


for (a = 1; a <= 5; a++)
{
cout << “Hello world \n”;
}
NB: tipe data variabel a adalah integer
 
2. While : Pre Tested Loop
untuk mengulang suatu proses yang belum diketahui jumlahnya. Pengecekan kondisi akan dilakukan terlebih dahulu. Jika kondisi masih bernilai true, maka looping akan terus berlanjut.
Statement WHILE juga digunakan untuk menyatakan perulangan. Penggunaannya
mirip pada PASCAL. 

Sintaksnya:
while (kondisi)
{..}
contoh:
Dua perintah di bawah ini adalah identik.
for (a = 1; a <= 5; a++)
{
cout << “Hello world \n”;
}
dengan
a = 1;
while (a <= 5)
{
cout << “Hello world \n”;
a++;
}
 
3. Do-while : Post Tested Loop
untuk mengulang suatu proses yang belum diketahui jumlahnya. Instruksi akan dijalankan      lebih dahulu, kemudian dilakukan pengecekan kondisi apabila masih bernilai true maka looping akan terus berlanjut.
Perintah DO ... WHILE hampir sama dengan WHILE sebelumnya. 
Sintaknya:
do
{
.
.
}
while (kondisi);
Perbedaan dengan WHILE sebelumnya yaitu bahwa pada DO WHILE statement
perulangannya dilakukan terlebih dahulu baru kemudian di cek kondisinya.
Sedangkan WHILE kondisi dicek dulu baru kemudia statement perulangannya
dijalankan. Akibat dari hal ini adalah dalam DO WHILE minimal terdapat 1x

perulangan. Sedangkan WHILE dimungkinkan perulangan tidak pernah terjadi
yaitu ketika kondisinya langsung bernilai FALSE.
Contoh:
a = 1;
do
{
cout << “Hello world \n”;
a++;
}
while(a==0)
 

REFRENSI : E-book Pelajaran yang Diberikan Pak Ibnu Di Pelajaran C++ Bab 6 Hal. 20, 22, 23.
Read More --►